Dr. Chaiporn Vithessonthi, Mahasarakham University, Thailand
Mengingat bahwa terbatasnya penelitian yang ada tentang pengaruh fleksibilitas keuangan pada perubahan organisasi, penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan memeriksa, secara teoritis, hubungan antara fleksibilitas keuangan dan perubahan organisasi.
Secara khusus, penelitian ini memeriksa apakah dua bentuk sistem keuangan - yaitu sistem keuangan yang berbasis perbankan dan permodalan - dapat memprediksi keputusan pemilihan struktur modal perusahaan tertentu. Jadi saya memperbaiki analisis sistem keuangan sebagai penentu perubahan organisasi di tingkat mikro. Secara umum, penelitian awal ini adalah terkait pemahaman tentang bagaimana sistem keuangan dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan, yang pada gilirannya mempengaruhi perilaku perusahaan dan strategi.
Fleksibilitas keuangan
Sehubungan dengan komposisi utang jangka pendek dan jangka panjang, ditemukan bahwa fleksibilitas keuangan cenderung untuk mempengaruhi pilihan hutang jangka pendek tetapi tidak selalu mempengaruhi tingkat utang awal perusahaan (Childs et al, 2005.). Literatur terbaru menunjukkan bahwa sejumlah aktor pengaruh fleksibilitas keuangan. Misalnya, Gamba dan Triantis (2008) berpendapat bahwa biaya pembiayaan eksternal, tingkat tarif pajak perusahaan dan pribadi, potensi pertumbuhan perusahaan dan kematangan, dan reversibilitas modal dapat menentukan nilai fleksibilitas keuangan.
Sistem Keuangan
Bank, serta lembaga keuangan lainnya, berfungsi sebagai perantara keuangan antara agen dengan kas yang surplus kas (penabung) dan agen dengan kas yang deficit (peminjam). Literatur menunjukkan bahwa sistem keuangan dapat secara luas diklasifikasikan sebagai sistem keuangan berbasis perbankan dan berbasis pasar (Antzoulatos et al, 2008.). Sebuah sistem keuangan berbasis perbankan umumnya mengacu pada sistem keuangan dimana bank deposito dan kredit