Preview

Mengarahkan Eksistensi Standard Operating Procedures Pada Proses Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Di Daerah (Haris Faozan & Agus Wahyuadianto)

Powerful Essays
Open Document
Open Document
6476 Words
Grammar
Grammar
Plagiarism
Plagiarism
Writing
Writing
Score
Score
Mengarahkan Eksistensi Standard Operating Procedures Pada Proses Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Di Daerah (Haris Faozan & Agus Wahyuadianto)
Mengarahkan Eksistensi Standard Operating Procedures
Pada Proses Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
Di Daerah[1]

Oleh: Haris Faozan[2] dan Agus Wahyuadianto[3]

Abstract Even though many policies which are concerned to public service have been issued but the factual condition has not improved much. Local governments still cannot deliver good-quality public service. Ironically, civil servants cannot even be optimized service to their own kinds, their civil servant colleagues. Seeing the public service by the customers, we can group them into two which are internal and externals customer. Both hold the same level of importance and priority. As an effort to solve that problem, it needs guidance for civil servants to do their daily tasks. We proposed Standard Operating Procedures (SOP) as an answer. Through its application, every activity is described into every step, which also contains persons in charge for those acts. More of those, SOP also describes input, time consumed and output for every activity level which are grouped inside standardized-quality section. Then we conclude that Standard Operating Procedures are a shining-path to make effective, efficient and economics bureaucracy, come into reality.

Key words: public service, standard operating procedures, local government

Latar Belakang Berubahnya pengelolaan pemerintahan dari yang sebelumnya bersifat sentralisasi menjadi desentralisasi, membawa konsekuensi besar bagi Pemerintah Pusat dan Daerah. Pemerintah Pusat membagikan beberapa urusannya --terutama yang terkait langsung dengan kesejahteraan masyarakat-- kepada Pemerintah Daerah. Dalam konteks tersebut, Pemerintah Daerah sebagai pelaksana berhak mendapatkan fasilitasi dari Pemerintah Pusat untuk memperlancar penyelenggaraan urusan-urusan tersebut. Bentuk-bentuk fasilitasi dimaksud, antara lain berupa: pemberian pedoman, arahan, evaluasi, pemantauan, kemudahan, dan motivasi. Dalam kaitannya dengan hal itu,

You May Also Find These Documents Helpful

  • Good Essays

    Peribahasa 'melentur buluh biarlah daripada rebungnya' bermakna kalau hendak mendidik anak-anak supaya menjadi baik, maka perlulah diberikan didikan semenjak kecil, sebelum sebelum mereka dipengaruhi oleh perkara-perkara yg tidak baik. Ia mengingatkan ibu bapa, guru-guru sebagai teladan kepada golongan muda hendaklah mengasuh dan mendidik anak-anak muda dengan baik. Kebenarannya memang nyata sekali, kerana kelakuan ibu bapa dan guru-guru senang mempengaruhi tingkah laku golongan muda. Jadi, pendidikan akhlak adalah sangat penting dalam usaha memupuk nilai-nilai yang baik pada seseorang.…

    • 507 Words
    • 2 Pages
    Good Essays
  • Better Essays

    SOP, or standard operating procedure, is a detailed, written instruction to achieve uniformity of the performance and appearance of a specific function. In the military the sop is suppose to be a reference for soldiers to consult whenever they have doubts about their knowledge on the proper way to complete an action. They have both operational and technical components, and they are essential to the development and deployment of solutions, as well as daily operations. My introduction to the Barracks SOP was when I arrived here at DLI. During Ph IV, I was told that to survive here or anywhere in the Army I needed to know the Barracks SOP from front cover to back cover. I did take the time to learn how my barracks room was to supposed to be arranged with the furniture and also the proper way all my clothes need to be folded and stored while I wasn’t wearing them. Also it described how to properly make my bed and the protocol for having visitors. Despite graduating from PH IV and demonstrating my ability to adapt to the strict terms of military life, I recently failed to follow a direct order that is written in my Barracks SOP. This is the cause for this corrective action and below I will describe my deficiency and the details of it. But, I also will educate myself on the importance and formation of a SOP by researching for the precious information that I will need to make this 1500 words.…

    • 1503 Words
    • 7 Pages
    Better Essays
  • Good Essays

    Operational Procedures

    • 2094 Words
    • 9 Pages

    The quality of any training effort is based largely on whether it is thought through and planned before any action is taken. A simple five step process, representing the basic instructional design principles, can help ensure success. Training Location Leaders are expected to have a basic knowledge of these steps and apply them to the training activities they conduct. This does not mean that each time you conduct OJT with an employee some formal design process has to take place. What is intended is that you plan what you intend to do by thinking through the steps. With a little practice these steps become automatic and seamless, sort of like riding a bicycle. But until you do it a few times the process may seem awkward. Step 1 - Once a legitimate training need has been established, the next major step is to design what goes into the training itself. Think about the learner in terms of how he/she learns best, what knowledge the employee brings to the event and how the trainee has performed so far. Think about the time you have. Don't try to cram too much into one session. The essence of this step is to establish performance objectives, which are expressions of the desired results of the training event. If not written down, at least have in your mind what you expect to happen. A simple example is, “The trainee will be able to set up a dumpy level.” Also think through how you will evaluate or test the trainee to determine progress in learning. Step 2 - Once the learning objectives are established, the development of the training can be accomplished. This step establishes the training strategies. A wide variety of options are available, and range from simply discussing an issue with a trainee, to hands-on doing, to field trips. Factor in what you have learned about adult learning and motivation to ensure the methods you choose are sound. Successful adult training is problem centered and experience centered.…

    • 2094 Words
    • 9 Pages
    Good Essays
  • Powerful Essays

    Audit Atas Siklus Penggajian

    • 2804 Words
    • 12 Pages

    Siklus penggajian dan SDM suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Siklus penggajian dan personalia meliputi penggunaan tenaga kerja dan pembayaran ke semua pegawai, tanpa memperhatikan klasifikasi atau metode penentuan kompensasi. Pegawai dapat berupa eksekutif dengan gaji tetap ditambah dengan bonus, pekerja kantor berdasarkan gaji bulanan dengan atau tanpa lembur, wiraniaga berdasarkan komisi, buruh pabrik dan pegawai serikat pekerja dibayar berdasarkan jam.…

    • 2804 Words
    • 12 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Peran Parpol Dlm Demokrasi

    • 2173 Words
    • 9 Pages

    Setelah lengser Presiden Soeharto proses demokratisasi berkembang pesat seiring dengan reformasi yang terus dilakukan dari tahun 1988 sampai sekarang. Hal yang paling menarik adalah reformasi di bidang kepartaian, dimana selama Orde Baru partai dibatasi hanya tiga partai yaitu partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan partai Demokrasi Indonesia. Pasca Orde Baru (era reformasi), partai peserta pemilu diberi kebebasan sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Hampir 140 partai lebih terdaftar setelah tujuh bulan Presiden Habibie berkuasa, dan kemudian hanya 48 partai yang dapat ikut dalam pemilu Juni 1999. Dari ke 48 partai yang ikut dalam pemilu, hanya 21 partai saja yang mendapatkan kursi di Parlemen (DPR). Dari 21 partai yang mendapatkan kursi di Parlemen, hanya ada enam partai saja yang mendapatkan suara minimal 3 % yaitu partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Kebangkitan bangsa (PKB), partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB). Sementara ke 42 partai tidak dapat mememenuhi batas batas minimal perolehan suara sehingga mereka harus meleburkan diri dengan partai lain atau membuat partai baru. Namun demikian, munculnya beragam partai baru belum diikuti dengan kinerja partai politik yang baik. Hal ini ditunjukan dengan tidak berjalannya fungsi organisasi, dimana partai politik hanya dikendalikan oleh sekelompok elit parpol baik yang ada di pusat maupun di daerah. Kondisi keparpolan di Indonesia seperti ini, juga diungkapkan oleh Grayson Lloyd dan Shannon Smith: …..most of the major parties are not, to quote the 1999 statute, ‘in the hand of the people’ but rather are controlled by small numbers of elites, both at the national and local levels. Major parties tend to have poor internal communications: branches generally receive scant information about policy issues or…

    • 2173 Words
    • 9 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Amco vs Ri

    • 794 Words
    • 4 Pages

    perekonomian dunia pada waktu 1950-1960an yaitu khususnya dikala beberapa negara berkembang menasionalisasi atau mengekspropriasi perusahaan-perusahaan asing yang berada di dalam wilayahnya. Tindakan ini mengakibatkan konflik-konflik ekonomi yang dapat berubah menjadi sengketa politik atau bahkan sengketa terbuka (perang).…

    • 794 Words
    • 4 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Jawaban UTS Auditing1 08 09

    • 2065 Words
    • 10 Pages

    : salah satu jenis jasa assurance yang disediakan oleh kantor akuntan publik, dimana akuntan public (CPA) akan menerbitkan laporan tertulis yg isinya antara lain berupa suatu kesimpulan tentang keterpercayaan atas asersi (pernyataan yg menyebutkan sesuatu itu benar) yg dibuat oleh pihak lain.…

    • 2065 Words
    • 10 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Tokoh Keusahawan

    • 1196 Words
    • 5 Pages

    Tan Sri SM Nasimuddin SM Amin dilahirkan pada tahun 1955 di Kuala Pilah, Negeri Sembilan. Beliau sentiasa berminat terhadap kereta and industri aotomobil. Beliau menerima pendidikan awal di Sekolah Rendah Tunku Munawir dari tahun 1961 sehingga tahun 1966. Beliau juga mendapat pendidikan di Sekolah Menengah Tuanku Muhammad, Kuala Pilah, Negeri Sembilan. Beliau merupakan Pengarah Urusan Kumpulan Naza yang ditubuhkan pada tahun 1979. Beliau terlibat dalam pelbagai jenis perniagaan seperti perniagaan permotoran, hotel, perladangan, kejuruteraan, perkhidmatan pengangkutan, alat-alat mesin, pembuatan dan sebagainya. Beliau meninggal dunia akibat barah paru-paru di Los Angeles, California, Amerika Syarikat pada 2 Mei 2008.…

    • 1196 Words
    • 5 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Sungguh menarik jika dibaca dan lebih menarik lagi jika mencipta. Puisi juga bukan menggunakan perkataan yang kesat. Ianya menggunakan perkataan yang lembut dan mendamaikan jiwa pembaca “ Puisi itu didirikan dengan perekonomian kata-kata, puisi penuh dengan kata-kata yang jimat, kata-kata yang berhemat dan kata-kata yang cermat justeru, setiap sudut dalam puisi itu menuntut untuk diperhatikan dan dibelai dengan rasa kasih sayang” ( Abdul Ghafar Ibrahim ( AGI) & Shahanz Akbar, 2014 : 72). Puisi mempunyai tema yang tersendiri dan memberi mesej kepada semua pembaca “ puisi yang disusun dengan tema dan persoalan serta mengandungi mesej ke arah pendidikan sudah tentu berupaya mengajak manusia berfikir menggunakan kekuatan minda dan intelek ke arah pembentukan yang lebih sempurna dan beradab” ( Misran, James & Azmi, 2002 : 9). Puisi terdapat dua kategori iaitu puisi tradisional dan puisi moden. Puisi tradisional terdiri daripada pantun, guridam, seloka dan syair manakala puisi moden pula terdiri…

    • 1203 Words
    • 5 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    |Standard Operating Procedures (SOPs) | |Guru Pembimbing : Asmiati, S.S | | | |Nadya Febiriani & Sri Astuty | |XII TI 1 | | | | | WASTEWATER SAMPLE COLLECTION September 19, 2006 Jun-Hae Park EMB/ESAD DRAFT EXAMPLE – DO NOT QUOTE OR CITE APPROVED: _________________________________________ ____________________ Author Date _________________________________________ ____________________ Manager, Environmental Monitoring Branch Date _________________________________________ ____________________…

    • 2456 Words
    • 10 Pages
    Powerful Essays
  • Better Essays

    To provide developmental appropriate opportunities for meaningful play based on the child’s individual needs, interests, and abilities, building important foundations for future reading skills and other academic pursuits.…

    • 5570 Words
    • 23 Pages
    Better Essays
  • Powerful Essays

    Menurut etimologinya praperadilan terdiri dari dua suku kata yaitu, pra yang artinya sebelum sedangkan peradilan yang artinya suatu proses pemeriksaan atas tersangka, saksi- saksi dan barang – barang bukti oleh pengadilan, Penuntut Umum, dan Penasehat Hukum guna mencari kebenaran materiil. Dan setelah Ketua Pengadilan Negeri memutus perkara dengan menjatuhkan pidana atau membebaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum. Praperadilan adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutus (Bukan mengenai pokok perkara) tentang keabsyahan penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan, penghentian penuntutan, dan memutus permintaan ganti kerugian serta rehabilitasi yang perkara…

    • 4224 Words
    • 17 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Sistem Operasi

    • 3366 Words
    • 14 Pages

    Merupakan awal perkembangan sistem komputasi elektronik sebagai pengganti sistem komputasi mekanik, hal itu disebabkan kecepatan manusia untuk menghitung terbatas dan manusia sangat mudah untuk membuat kecerobohan, kekeliruan bahkan kesalahan. Pada generasi ini belum ada sistem operasi, maka sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.…

    • 3366 Words
    • 14 Pages
    Powerful Essays
  • Powerful Essays

    Kematian dalam tahanan bermaksud kematian dalam jagaan polis atau pihak berkuasa lain.Isu ini telah sentiasa menjadi satu isu yang kegemaran untuk dibincangkan kerana ia melibatkan kepentingan awam, terutamanya ahli keluarga berkabung. Walaupun Kanun Tatacara Jenayah menetapkan bahawa inkues kematian dalam tahanan adalah wajib, namun realiitnya, sangat sedikit inkues dijalankan. Kebimbangan timbul terhadap bagaimana polis menjalankan siasatan kerana ia melibatkan pihak polis sendiri.…

    • 4064 Words
    • 17 Pages
    Powerful Essays